WELCOME

SELAMAT DATANG DI BLOG ADIT KURNIADI, BLOG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

BISNIS

CIPTAKAN BISNIS YANG BERSIH DAN JUJUR

PENGETAHUAN

MARI SALING BERBAGI PENGETAHUAN YANG TELAH DIMILIKI

BERITA

MENYAJIKAN BERITA DARI BERBAGAI MEDIA YANG AKTUAL DAN TERPERCAYA

PENDIDIKAN

MENYAJIKAN BERBAGAI MACAM MATERI PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS

CERITA AKHIR PERPISAHAN

setiap tahun baru pasti bayak kata-kata selamat datang dari orangyang kita kenal. tapi kata selamat tersebut tidak  banyak mempengaruhi saya saat tahun baru.
tapatnya tanggal 5 januari 2011 hari itu memang hari yang sangat melelahkan, banyak tambahan pelajaran dan kelompok belajar yang aku ikut di sekolah maupun diluar sekolah . mulai dari hari itu juga, aku sendiri telah merancang rencana untuk mencapai nilai ujian nasional dengan baik.dengan menjadwal pemantapan materi dan try out. tanpa kusadari ternyata hasilnya tidak sesuai rencana. aku banyak meluangkan waktuku untuk teman temanku.  setiap malam aku berkeliaran seperti kelelawar. berangkat jam setengah tuju pulang jam 9. tanpa kusadari hari demi hari kujalani. rasa kasih sayang terhadap guru kucucurkan dengan meraih nilai sempurna di try out. aku merasa iba terhadap guru guruku yang rela berkorban setiap hari , setiap malam untuk membimbing kami.akupun juga sering membantu guru untuk membimbing teman teman.sekolahku tepatnya di SMP N2 SIDOHARJO, telah menetapkan kegiatan kelompk belajar mengajar setiap mala. aku beserta kesepuluh anggota berada di kelompok tujuh . kelompokku memang sangat berbeda dengan yang lain. awalnya tidak ada seorang gurupun pernah membimbing kami, tapi setelah aku memaksa untuk sekali saja membimbing ternyata juga hanya satu . satu bulan sebelum ujian nasional, adalah ujian praktek. akupun berusaha mati matian untuk mendapatkn nilai terbaik. alhasil nilaiku banyak yang memuaskan. karena aku sering meluangkan waktu untuk les dan kelompok, akhirnya aku kebeberan dan lupa akan waktu untuk olahraga. seminggu sebelum ujian akhirnya aku jatuh sakit. badan panas dan pilek selalu menghadiriku tiap aku belajar. akhirnya tepat tanggal 25 april 2011 aku beserta ratusan ribu siswa smp se indonesia melakukan ujian nasional. karena aku kebeberan dan aku sedikit kurang enak badan, aku sedikit pepsimis. namun , aku tetap berusaha mati matian. setelah 4 hari menjalankan ujian nasional akhirnya saya liburan kira kira 1 bulan. selama liburan, aku merasakan bagaimana rasanya tidak ketemu teman , guru ... memang rasanya gak enak . setelah liburan akhirnya tepat tanggal 4 juni , pengumuman kelulusan , alhasil nilai sangat mengecewakan untukku dan guru. mulai dari situlah aku mendapatkan pelajaran berharga.
dan maafkan aku ya bapak dan ibu guru di smp telah mengecewakan anda.

maafnya hanya sedikit, kalo banyak pasti satu buku.

ini ceritaku mana ceritamu.......................................?

DEMI CELURIT EMAK

karya: Kurniadi
SISWA SMAN 1 GIRIMARTO

Sudah lama kulihat mata emak mulai pudar. Emak yang sehari-hari bekerja pembuat caping ditambah petani dadakan ketika bulir padi menguning seakan menjadi darah dalam dagingnya. Tubuh kurus, alis yang teriris dan tangan mengepis tak lagi mampu mencukupi hidup kami. Emak hanya bias duduk bersila dan menyusun sayatan bambu tuk membentuk caping.

Aku hidup hanya dengan seorang emak, bapakku yang tertangkap basah mencuri kabel tower sehingga hidup dalam jeruji besi. Disusul lagi kakak-kakakku yang gila karena wanita dan sekarang entah kemana mereka berada. Aku yang berumur 15 tahun telah menjadi tulang punggung keluarga ini. Sekolah, jalan satu-satunya aku bahagiakan emak. Dengan itu, aku inggin memberi luka bahagia sebelum emak menutup mata.

Pagi itu, rumah dipenuhi keranjang gaplek. Baris demi baris keranjang tersusun rapi seperti tentara yang mau perang. Baunya yang sudah siap dijual seakan memenuhi udara di rumah kecil ini. Emak masih tergeletak di tikar di temani caping buatannya. Memang emak hanya menyisakan barangkali 3 jam untuk tidur. Ia sering keasikan akan pekerjaannya. Lagi pula emak tak pernah bosan dengan pekerjaan. Emak pernah menjadi tukang rosok, pentambang pasir dan pembantu rumah tangga. Semuanya di jalani penuh dengan ketelatenan.

 Harumnya bau gaplek membuat gelora di hatiku. Ku inggat akan pesan guruku waktu itu.
“pekerjaan itu gak harus disuruh”
Perkataan guruku seakan menyuruhku untuk menjual gaplek tersebut. Ku pegang gaplek itu. Ku tekan dan ku dekatkan dengan hidung.
“dah bagus ni tuk ku jual” omongku di hati.

Seperti biasa ku tak pernah bilang emak, jika akan menjual sesuatu. Kadang emak tak mau direpotkan oleh tindakanku. Dulu pernah, saat ku jual pakaian bapak untuk membelikan beras. Emak merangkulku dan meneteskan air mata. Emak berkata
“dit, emak gak mau kamu repot-repot. seharusnya emak yang cari uang untuk beli berasnya. Kamu masih kecil gak pantes beliin emak beras,”
   Jadi aku pergi menyelinap di embun putih, ketika emak masih tergeletak dan tertidur. Gerobak tua di pinggir gerajen pak ahmad menjadi tujuan. Sudah banyak warga tahu kalo gerobak itu milikku, hanya saja pekarangan emak tak cukup tuk menyimpan gerobak itu. Perlahan ku dorong gerobak itu menuju rumah. Seakan ada bisikan yang mengingatkanku saat bersama bapak.

*********

Bapak biasanya mendorong gerobak itu menyusuri jalan-jalan di kampung. Pupuk, pakan kandang dan kayu-kayu gerajen selalu terisi di gerobak. Kadang-kadang aku pun juga diajak bapak berkeliling. Berada di dalam gerobak rasanya senang dan menghapus perasaan resah di hati. Jika bapak telah lelah mendorong, bapak memberhentikan di kandang peternakan ayam milik temannya. Betapa bangganya aku, dapat di gendong dan di peluk bapak sambil melihat anak ayam di kandang. Bapak sebenarnya orang baik hanya saja dulu bapak di ajak temannya yang sering kupanggil pakde mul untuk mengambil kabel yang tertanam dibawah tower. Hal itu pun diketahui warga, yang akhirnya mereka babak belur ditangan warga. Mata bapak yang merah dan bekas luka di wajah yang membiru membuat getir hatiku apalagi emak. Emak yang melihat kejadian langsung, shock berat dan akhirnya tak dapat berjalan kembali seperti dulu. Dari  semua itu, Pekerjaan bapak seperti mengurusi sawah, lading dan memelihara kambing diambil alih oleh emak. Namun karena terbatasnya kemampuan, emak tak sanggup mengolah semuanya. Sawah dijual, ladang digadaikan dan kambing di olah menjadi makanan sehari-hari. Keluargaku yang dulunya kecukupan sekarang penuh dengan tantangan.

**********

Suara ayam dan auman motor menambah eloknya mentari terbit. Keranjang demi keranjang kumasukkan ke dalam gerobak. Emak yang masih tertidur memberi pancaran semangat baru diriku. Ku ucapkan “bismillahirohman nirohim,” dalam hati.

Ku gerakan gotri-gotrinya, melewati gang kecil menerobos embun dinggin di kampung. Sambil bernyanyi kuamati sekitar jalan. Nafasku terasa tersendat ketika kuamati ekor hitam di gerbang rumah berwarna biru. Detak jantung mulai mengeras. Tangan dan kaki hanyut dalam keresahan. Gerobak seakan bergetar mengikuti alunan detak jantung. Langkahku mulai bergerak kecil. Anjing berwarna hitam dengan bercak putih keluar. kepalanya yang mengarah kepadaku dengan taring yang tajam dan lidah menjulur seperti melihat mangsa membuat pikirku kemana-mana. Namun semuanya hilang ketika terhias dalam pikirku wajah emak. Takut, kini berubah menjadi berani .
“brek..brek…brek….”
kulewati anjing itu dengan langkah tegap layaknya sang anggota TNI yang sedang berjalan. Diiringgi komat kamitku dalam hati
ojo ngacar…ojo ngacar…..,”
Ku bisa lewati anjing itu.
“alhamdulilah” ucapku dengan rasa lega.


Namun  setelah kulewati anjing itu sekitar 5 meter.
“guk..guk…guk, “anjing mengaung.
Dengan perasaan takut, ku lihat arah belakang. Anjing telah lari dengan cakar yang tersinar di kakinya. Tanpa pikir panjang, ku tancapkan gas. Layaknya film need four speed yang ku lihat di rumah iwat. Teman yang selalu memberi goncengan saat berangkat sekolah.
“kabur…..” jeritku dengan lantang.

Namun apes telah menantiku. Perempatan didepan sudah terlihat, gerobakku masih melaju dengan cepat. Saat melewati perempatan.
“glaaaaaar……” sepeda motor dengan kecepatan 80 km/jam menabrak gerobakku.
Gerobak berisi gaplek terguling setelah sepeda menabraknya. Tak luput motor yang terpental menambah tragisnya kecelakaan.

Pecahan kaca spion motor tercacar dimana-mana. Satu diantaranya menacap di kakiku. Perih rasanya. Pecahan kaca yang berbentuk segitiga tertancap bagaikan pedang menancap tanah. Mataku melihat pengendara itu tergeletak di pinggir trotoal dan bangkit. Ia menggotong ke tepi jalan.

Denyut nadi seakan gemocang ketika pecahan kaca di kakiku dicabut olehnya. Darah bercucuran.
“aw……aw….aduuuuh…” ceritku.
“tenang dik, jangan takut. Nanti kalo gak di cabut malah bahaya,” ungkap pengendara itu.
Kerumunan orang mendekatiku. Ada yang membawa obat luka, air, dan perban. Perlahan kakiku dibersihkan dan diteteskan obat luka. Namun darah masih saja keluar. Akhirnya kakiku di perban.

Dengan kaki yang masih meneteskan darah ku banggun dan kuambil gerobak itu. Kukumpulkan kembali gaplek-gaplek yang tercecer.
“aku tak mau emak kecewa,” ucapku dalam hati.
Kuteruskan langkahku, dan kutulikan telingaku dari orang yang menolongku.
“dik, kakinya masih berdarah. Jangan berjalan dulu …..!!!!” seru orang itu.
Namun semua itu tak menyurutkan niatku.

Walaupun kakiku berjalan terpincang-pincang, akhirnya kusampai di tempat pengumpulan gaplek. Keranjang demi keranjang kuturunkan dan kutumpuk di depan gerbang.
“bang, ni tolong di timbang” ungkapku disana.
Gaplek-gaplek itu kemudian  di timbang dan hasilnya tidak mengecewakan. emak memang sangat telaten dalam memilih singkong yang mau ia jual. Pembeli pun sangat senang setiap gaplek yang dijual emak..

Setelah puluhan uang rupiah di berikan, aku kembali pulang kerumah. Kuteteskan air mata menahan perihnya kakiku. sambil menuntun gerobak mataku terarah pada pasar di dekat tempat pengumpulan gaplek.  Ku inggat  permintaan emak, ketika duduk bersama di tikar.
“dit, nanti kalo gapleknya dijual. Emak tolong di belikan celurit agar emak lebih mudah menyayati bambu-bambunya,” ungkap emak dengan penuh keharapan.
Kata itu membuat langkahku terbelokkan ke pasar. Emak ku belikan celurit dengan motif tumbuhan di gagang nya. Walaupun darah di kakiku terus menetes ku tetap menahannya.

Terhias kembali peristiwa kecelakaan tadi saat melewati perempatan itu. Ku cepatkan langkahku menuju rumah.
“ku inggin emak bangga dengan ku” ucapku dalam hati.
Ku langkahkan satu demi satu kaki di jalan. Namun,Terlihat dari kejauhan kerumunan orang menutupi segala ruang di rumah kecilku. Ku lihat bendera kuning terpasang di tiang listrik. Jajaran kursi-kursi telah tertata di depan jalan rumahku. Saat ku mendekati,  puluhan mata memandang. Degup jantungku mengeraskan pikiran. Dengan kaki terseok-seok ku dekati rumah, para tetangga memelukku.
“sabarnya dit,”sambil menangis tersedu-sedu
Ku tak tahu mengapa mereka meneteskan air mata. Menangis tersedu-sedu.

Ku langkahkan kakiku kedalam rumah . Emak terbaring di atas meja panjang. Meja yang sering di pakai untuk orang meninggal. Ku lihat wajah pucat emak. Kapas memenuhi hidung dan telingga emak. Hatiku tak kuat melihatnya. Ku tak percaya jika emak meninggal. Bukah hanya meninggalkan diriku tetapi juga kenangan bersama diriku. Tetesan air mata memenuhi pipiku. Celurit yang ku bawa sebagai tanda pengabdian terakhir. Ku ambrukkan badanku lalu merangkul dan mencium emak tuk terakhir kali. “emak………………………………….”

WARNI DAN NARYADI

hamparan embun dan kicauan burung masih menyelimuti bumi, saya berangkat sekolah bersama sama dengan teman .saya adalah seorang ketua kelas dari kelas VIIIA, kelas itu adalah kelas unggulan di sekolah kami, karena siswa siswinya memang berprestasi tinggi, namun ada juga yang gokil seperti andika,agus,giri, dwiki dkk .saat sudah tiba di sekolah, banyak teman teman yang sudah masuk karena kami akan membuat kejutan yaitu kejutan bagi guru pendendam kami namanya mr naryadi, walaupaun saya siswa kesayangannya tapi saya ikut ambil tugas dalam rencana ini.rencana ini kami persiapkan matang matang dengan cara membuat sebuah jebakan pada kursi guru. kami semua mempersiapkannya dengan benar benar teliti, karena ini menggunakan ilmu fisika dalam memperkirakan jebakan ini. saat bell sekolah terdengar, masih banyak teman teman yang mempersiapkan peralatan untuk kejutan ini. dan tanpa disengaja datanglah seorang guru wanita yang namanya bu warni,guru ini sangat dibenci oleh siswa karena ia galak dan suka marah saat pelajaran . saat masuk tiada siswa yang dapat berbicara sekecappun karena dari raut mukanya ia sudah ditakuti dan akhirnya saya mendahului teman teman berkata :"pagi bu"(dengan senyuman ), namun perkataanku dibalas dengan acuh tak acuh.walupun seperti itu tapi aku menerimanya.kami kaget karena yang datang bukan pak naryadi karena jam itu seharusnya pak naryadi, padahal kami sudah menyiapkan sebuah kejutan bagi pak naryadi yang ulang tahun pada hari itu.

waktu itu ruang kelas kami buat kotor dan acak acakan tujuannya agar membuat kaget guru kami yaitu pak naryadi , dan pada pagi itu bu warni langsung bengeluarkan kata kata pertama yang membuat sakit hati kelas kami .ia berkata :" hari ini piketnya siapa,kelas mowat mawut katanya kelas unggulan tapi kelas apa ini kelas urakkan du kelas unggulan ?" perkataan itu langsung membuat teman saya membrontak
di jawab oleh teman saya namanya andika.
andika :" ya kelas bu, masak rumah ibu!"lalu di ikuti seluruh siswa lain:"huhuhuhuhuhuhuh"
bu warni :" eh, kamu itu apa apaan, gak sopannya kamu itu maju sini(dengan nada keras)"
andika :" siapa bu ?"
jawab bu warni :" kamu ,"
sambil menggelengkan kepalanya ia di hampiri bu warni , lalu dengan tidak sengaja bu warni menendang meja andika sambil berkata :" Astafirulloh, kamu itu........................ aduh aduh kakiku sakit"
(bu suwarni kesakitan karena ia menendang meja itu dengan keras)
. kami sekelas tertawa terbahak bahak melihat hal itu. sambil kesakitan saa ia menggeret telingga andika dan membawa andika kedepan kelas.
kami gemeteran karena sudah ada sebuah kejutan di meja guru tapi itu untuk bu suwarni , padahal kami telah menyiapkan sebuah telur yang terletak samping meja dengan tali yang akan menjatuhkan telur itu, kami merancang jika ada yang duduk di kursi tersebut telur nya akan mengenai seseorang. tanpa sengaja bu warni membawa andika ke depan dan bu warni duduk di kursi, kursi yang kami siapkan untuk guru kami yang akan ulang tahun, dan akhirnya crottttt kepala bu suwarni terkena sebuah telur ,hal itu membuat seluruh siswa di kelas VIIIA ketakutan , dan disusul lagi dengan aksi giri yang membawa ember yang isinya adalah air comberan, air yang akan di gunakan praktek biologi yang diambil dari kamar mandi sekolah.karena tahu kalo ada guru didalam kelas giri masuk dengan tergesa gesa. karena lantai terkena cairan telur tadi sehingga lantai licin, akhirnya giri terpeleset dan air itu terkena tubuh bu suwarni. sroot, tubuh bu suwarni tersiram air itu, betapa baunya dan kotornya air itu, wajah bu warni mulai memerah. dan bu suwarni keluar kelas dan bicara akan memberitahu kepada wali kelas atas ulah kami.

dengan kaki yang kesakitan bu suwarni melewati lantai yang licin dan tak kami kira pak naryadi datang dengan tiba tiba, sewaktu itu bu suwarni terpeleset dan akhirnya menabrak pak naryadi dan pak naryadi merangkul bu suwarni, semua siswa di dalam kelas menyurakki mereka

keanehan di ATM




Foto-foto unik dan lucu di bawah ini terjadi di ATM. ATM (Automatic teller machine atau automated teller machine; di Indonesia juga kadang merupakan singkatan bagi anjungan tunai mandiri) adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko. Inalah Foto-foto uniknya :  foto- foto ini adalah foto keanehan :




copy : blogspot.com